30/3/2016
Wajahmu ditikam gelap
Namun samar-samar dapat kulihat
Di bawah temaran cahaya lampu malam itu..
Kau tersenyum sesekali....
Senyum yang sudah lama tak lulihat
Senyum Yang sangat kurindukan
Malam
kian pekat
Beberapa
orang beranjak pergi
Dan
meninggalkan keberadaan kita
Namun
kita tetap duduk bersikukuh
Bertahan
dengan dinginnya malam yang kianmenusuk
Dengan
tetap menatap layar segi panjang yg
masih berpendar
Kantuk mulai ku rasa
Tapi aku bertahan untukmu
Mencoba tuk tetap membuka mataku
Meski energinya hanya lima watt tersisa
Kau melihatku kembali dengan senyum
Dengan tawa yang tlah lama tak ku dengar
Inilah
hadiah Tuhan untukku
Setelah
seharian berjibaku menunggumu
Pikirku....
Cukupkanlah
Tuhan, ini terlalu indah...
Biarkan
kisahku dengannya kali ini
Kan
ku kenang ketika aku memejamkan mataku
Senyum
di bibir begitu manis
Puaslah
sudah hati ini....
0 comments:
Post a Comment