16/5/2016
Butiran air itu jatuh...
Perlahan demi perlahan..
Sebutir demi sebutir....
Dan dalam hitungan detik
Debitnya menjadi semakin cepat..
Cairan
bening itu menetes tak tertahankan
Tak
mampu terbendung lagi oleh sesak yang menyergap
Dalam
sekejap..
Mata
ceria itu berubah menjadi sendu
Gelap,,
Tak
bercahaya..
Beberapa detik lalu..
Aku masih berusaha menyembunyikannya
Beberapa menit yang lalu..
Aku masih menahan sakitnya berada di
sisimu
Dan sejam kemudian..
Ketika aku tak lagi bersamamu
Air mata itu tak lagi menjadi
hujan-hujan yang bersembunyi
Kau
menyakitiku lagi..
Lagi..dan
lagi...
Ingin
ku biarkan rasa sakit itu menguap
Beralih
menjadi hujan-hujan yang tiada henti
Tapi
rasa sesak di dadaku enggan untuk pergi
Gema
suara kasarmu masih terdengar
Dan
meruntuhkan duniaku yang tadinya ceria
Sebelum
bertemu denganmu..
Ada apa dengan hari ini?
Atau lebih tepatnya aku harus bertanya
pada diriku
Ada apa denganku??
Bukankah rasa sakit yang kau beri sudah
mendarah daging??
Tapi kenapa kali ini rasanya begitu
menusuk
Begitu sakit..
Lebih sakit dari biasanya..
Aku
bertanya dalam diam..
Dalam
tangis air mata yang masih beradu dengan hujan di luar sana
Inikah
akhirnya...
Setelah
semua yang kulakukan untukmu..
Inikah
ujungnya..
Setelah
kuberikan semua ketulusanku yang tak bersyarat
Bukan
senyum yang kau beri
Tapi,,
Kesakitan
yang tak bertepi..



0 comments:
Post a Comment