Jingga
dipelupuk senja
Burung
camar terbang dibatas cakrawala
Berjalan
keutara menuju tempat persinggahannya
Sayup-sayup
terdengar suara angin sore menyapa
Membawa
damai bagi yang merasakannya
Namun,
tidak denganku…
Aku
masih duduk ditempat yang sama
Mendekap
lututku dan menyembunyikan wajahku diantaranya
Memejamkan
mata yang tengah memanas
Menahan
bening itu jatuh ketanah
Jangan
tanyakan alasannya kenapa
Karena
tentu saja semua karenamu
Tangisku
membuncah pada detik ketiga
Ketika
memory tentangmu sekelebat hadir tanpa permisi ke otakku
Namamu
yang telah terpatri di hatiku
Mengiris
dan menyisakan luka yang teramat pedih
Aku
tak pernah menyesal bertemu denganmu
Terlebih
mengenalmu
Yang
kusesalkan hanyalah…
Kenap
aaku membuat begitu banyak kenangan bersamamu
Hingga
sekarang aku tak dapat lepas
Dari
jeratan masa lalu itu
Pasuruan, 31 Maret
2017



0 comments:
Post a Comment