10 November
2016
Kita
berjalan bersama
Menuruni
satu per satu anak tangga itu
Membawa
serta bertumpuk buku-buku itu
Tapi kau
enggan menerima bantuanku
Pikirku aku
bisa sedikit meringankan bebanmu
Tapi kau
menolak dan hanya memintaku membawa yang ringan
Beberapa
menit kemudian kita sampai di tempat tujuan
Sebuah
ruangan yang dingin itu membuat bulu kuduk berdiri
Entah
cuacakah yang terlalu dingin..??
Ataukah
tubuh kita yang sudah rentan dan kelelahan
Kita mencoba
untuk tetap kuat
Untuk
anak-anak yang tengah memandang kita dengan penuh harap
Akan ilmu
yang kan kita bagi untuk mereka
Kau dan aku
mencoba untuk tersenyum
Saling
menguatkan satu sama lain
Dan ketika
tak sanggup lagi kita menahan lelah
Kita
bersembunyi di bawah bangku itu
Sambil
mengusap-usap hidung kita dengan kertas putih tipis itu
Tampak warna
merah bak buah tomat hinggap di hidung kita
Kita
tersenyum dan tertawa bersama di bawah bangku itu
Menertawakan
tingkah kita sendiri yang lucu
Entah kenapa
kita bisa sakit bersama-sama
Dan
bertingkah layaknya anak kecil tanpa rasa malu
Bisahkah kau
mengingatnya..
Bangku hitam
panjang itu adalah saksi kita
Dimana jejak jenaka kita terekam olehnya
Mungkin kini
kau melupakannya
Tapi ku
harap suatu hari nanti kau akan tersadar
Bahwa ada
aku yang selalu bersamamu
Dan kau bagi
cerita tanpa rasa malu



0 comments:
Post a Comment